Jakarta, 01/08/2025 - Kementerian Pariwisata menyambut baik rencana penyelenggaraan event “Kuningan Serenity: Culture, Expo, Investment, and Network” sebagai bagian dari upaya pengembangan pariwisata daerah berbasis budaya dan wellness tourism. Hal ini ditegaskan oleh Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah I, Bambang Cahyo Murdoko, dalam audiensi bersama pihak Kuningan Adiluhung yang digelar di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata.
Dalam kesempatan tersebut, Pak Bambang menilai inisiatif “Kuningan Adiluhung” sebagai langkah progresif untuk memajukan potensi lokal Kabupaten Kuningan, yang kaya akan kekayaan alam, budaya, dan produk unggulan desa. Ia juga menekankan pentingnya pengukuran dampak ekonomi secara kuantitatif agar manfaat dari kegiatan ini dapat terukur dan berkelanjutan. Ia mendorong adanya indikator yang jelas, seperti peningkatan omset UMKM, jumlah kemitraan strategis, dan kunjungan wisatawan. Selain itu, ia turut menyampaikan komitmen Kementerian Pariwasata untuk memfasilitasi penyampaian undangan resmi dari panitia kepada Menteri Pariwisata agar berkenan hadir sebagai keynote speaker dalam acara yang direncanakan berlangsung 17 September 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Dr. AA Ade Kadarisman selaku Founder Adiluhung Indonesia, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini akan menghadirkan forum investasi, expo teknologi ramah lingkungan, dan kolaborasi UMKM dengan sektor wellness tourism. Targetnya, kegiatan ini akan mendatangkan 150 investor dan mendorong peningkatan ekonomi lokal secara signifikan. Kementerian Pariwisata menilai Kabupaten Kuningan memiliki posisi strategis untuk dikembangkan sebagai kawasan budaya dan kesehatan berbasis sumber daya lokal. Narasi budaya Kuningan juga dinilai potensial untuk dikembangkan sebagai model pengembangan wilayah di Jawa Barat.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi panggung promosi potensi daerah, tetapi juga membuka ruang kolaborasi nyata antar sektor, memperkuat posisi Kuningan dalam peta pariwisata nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.