shapeshapeshape

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur: Flaghsip Pariwisata Harus Menjadi Legacy Berkelanjutan

  • Muhammad Farras Taufiq
    Muhammad Farras Taufiq
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur: Flaghsip Pariwisata Harus Menjadi Legacy Berkelanjutan

Jakarta, 16/07/2025 - Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur menegaskan komitmennya dalam mengembangkan produk unggulan (Flagship) pariwisata nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Bapak Hariyanto selaku Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur saat membuka Sosialisasi Dokumen Flagship Produk Pariwisata yang digelar di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk, Jakarta.

Dalam sambutannya, Beliau menekankan pentingnya menjaga relevansi dan kesinambungan program flagship seperti Gastronomi, Wellness, dan Marine Tourism.  “Flagship ini bukan hanya program sektoral, tapi harus menjadi legacy yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat. Karena itu, diperlukan kolaborasi lintas kedeputian, kementerian/lembaga, pelaku industri, dan mitra strategis,” ujarnya.

Bapak Hariyanto juga mengarahkan agar setiap flagship memiliki matrix komitmen yang jelas antar-satuan kerja serta dasar substansi yang kuat. Menurutnya, positioning flagship ini harus mendorong Indonesia sebagai destinasi wisata berkualitas tinggi dan mampu memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Tiga dokumen flagship yang disosialisasikan dalam kegiatan ini mencakup pengembangan pola perjalanan Gastronomi di kawasan Bandung–Tasik–Garut, Diving Directory Wonderful Indonesia (WIDD) 2025, serta pola perjalanan Wellness Journey Across the Java Wonders.

Pola Perjalanan Gastronomi Bandung-Tasikmalaya-Garut
Tim konsultan pengembangan pola perjalanan gastronomi memaparkan bahwa jalur wisata kuliner Bandung-Tasik-Garut telah dirancang berbasis pendekatan 4A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, Ancillary) dan telah divalidasi bersama Dinas Pariwisata Jawa Barat. Sebanyak 149 dari 193 usaha kuliner di kawasan ini telah teridentifikasi layak masuk dalam pola perjalanan yang dilengkapi dengan storytelling berbasis sejarah, nutrisi, budaya, hingga praktik berkelanjutan. Segmentasi wisatawan diarahkan ke pasar Asia Timur, Eropa Barat, dan ASEAN, dengan mengadopsi praktik terbaik dari kota-kota gastronomi dunia seperti Kuching (Malaysia), Phetchaburi (Thailand), dan Iloilo (Filipina). 

Wonderful Indonesia Diving Directory 2025

Sementara itu, Wonderful Indonesia Diving Directory 2025 yang disusun oleh tim konsultan Marine Tourism memetakan lebih dari 700 titik selam di seluruh Indonesia, diklasifikasikan dalam delapan region. Dokumen ini akan diluncurkan dalam format e-book dengan pendekatan deskriptif dan visual guna memudahkan diver, wisatawan, dan pelaku usaha selam mendapatkan informasi terkini tentang jasa, keamanan, keberlanjutan, hingga pelatihan selam. Rencananya, dokumen flagship ini akan ditampilkan pada marine expo April 2026 mendatang yang menargetkan 10.000 pengunjung.

Pola Perjalanan Wellness Journey Across the Java Wonders.
Untuk wisata kebugaran, pengembangan konsep Mandala Wellness Borobudur diperkuat melalui 10 pola perjalanan di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Narasi perjalanan menyatukan elemen spiritualitas, healing, hingga kesehatan mental dengan menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat perjalanan kebugaran yang terhubung dengan warisan budaya dunia, taman bumi global, kota kreatif dunia, dan situs warisan dunia lainnya.

Ketiga flagship pariwisata ini diharapkan mampu mendorong Pariwisata Naik Kelas melalui penguatan nilai tambah lokal, peningkatan kualitas layanan, dan diferensiasi pengalaman wisata, serta memberikan dampak ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat. 

Berita Terkait

Berita Lainnya