Toba, 09/07/2025– Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur dalam kunjungannya ke Danau Toba, Sumatera Utara dalam rangka mendampingi Menteri Pariwisata Republik Indonesia pada kunjungan kerjanya untuk membuka Konferensi The 1st International Conference Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025. Konferensi internasional ini menjadi salah satu langkah strategis menjelang revalidasi status Toba Caldera sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata Republik Indonsia menegaskan pentingnya menjadikan geopark bukan hanya sebagai kawasan perlindungan geologi, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Ia menekankan bahwa Geopark Kaldera Toba menjadi contoh nyata visi pariwisata Indonesia yang menghubungkan ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan pemberdayaan masyarakat. Geopark harus dikembangkan lebih dari sekadar destinasi indah, tetapi menjadi pusat ilmu pengetahuan. Forum ini diharapkan mampu melahirkan gagasan brilian dan langkah nyata yang mengangkat Toba serta menginspirasi dunia kata Menteri Pariwisata dalam pidatonya. Konferensi ini menjadi salah satu syarat penting untuk memenuhi rekomendasi UNESCO dalam proses revalidasi status Geopark Toba Caldera yang akan dilaksanakan pada 21–25 Juli mendatang.Selain itu, Badan Pengelola Toba Caldera UGGp juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) dengan mitra strategis di bidang penelitian dan edukasi.
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana dan rombongan yang didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur dalam lawatannya kali ini ke kawasan Danau Toba, selain membuka The 1st International Conference Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025 di Parapat, Kabupaten Simalungun, juga menyempatkan meninjau Pusat Informasi Geopark di Parapat dan Kawasan Toba Caldera Resort, hingga berdialog mengenai isu keselamatan, keamanan, dan Gerakan Wisata Bersih. Di Kabupaten Tapanuli Utara juga rombongan menyambangi Geosite Hutaginjang untuk memastikan perbaikan visibilitas dan papan informasi. Kunjungan kerja diakhiri di Desa Wisata Pearung, Kabupaten Humbang Hasundutan, dimana Menteri Pariwisata Republik Indonesia dan rombongan melihat langsung proses pembuatan tenun ulos dan melihat fasilitas homestay sebagai bagian dari penguatan keragaman budaya yang menjadi salah satu elemen geopark selain geodiversity dan biodiversity
Revalidasi status Toba Caldera UGGp diharapkan dapat meningkatkan posisi Danau Toba sebagai destinasi geowisata berkelas dunia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Sumatra hingga 7,2 persen pada 2029 sebagaimana ditargetkan dalam RPJMN 2025–2029.