Kyai Mojo’s Tomb (Minahasa Regency, North Sulawesi)
CAGAR_BUDAYA · Provinsi Sulawesi Utara
Akses Jalan Sulit (K2=2): Jalan sulit/berisiko, parkir di bawah, dan perlu naik ojek/jalan kaki ke pintu masuk. Akses publik memerlukan 2x transit lokal/ojek.
Desa wisata Jawa Tondano (Jaton)
71.794 wisatawan / tahun (2024)
Wale Walanda- radius 5,9 km
SOREN B&B - radius 6,3 km
D'88 Resort - radius 6,7
Moy Residence Tondano - radius 7,2 km (maks)
BALE TIRTO - radius 7,4 km (maks)
Candramaya Pool & Resort Klaten - radius 7,9 km (maks)
Kitchen Mama Kai: radius 1,1 km
The White House Cafe and Resto Tondano: radius 2,3 km
Resto NUANSA BARU: radius 2,7 km
Java Restaurant: radius 3,3 km
TFC (Tondano Fried Chicken): radius 3,2 km
Rumah 151 Cafe & Resto: radius 3,4 km
Chiness Food U2: radius 3,4 km
Seven Blessing Restaurant & Cafe: radius 3,5 km
RM BLESSING (est. 2008): radius 3,6 km
Moeder's Tondano: radius 4,1 km
Warung Kopi Sawat: radius 4,5 km
Balai Makan Minahasa: radius 5 km
Istana Ikan Bakar: radius 5,7 km
Waroeng Jambu: radius 6 km
Resto Bambu Kuning: radius 6,8 km
Bakso Urat Sumando: radius 7 km
Fasilitas di sekitar makam cukup memadai, termasuk tempat salat/musholla kecil, toilet umum, dan area parkir yang cukup luas.
- Gapura dan papan penanda: Terdapat gapura selamat dating dan papan penanda yang menjelaskan sejarah Kyai Mojo dan pengikutnya.
- Cungkup makam: Terdapat cungkup makam yang menaungi makam Kyai Mojo dan beberapa pengikutnya.
- Kondisi lingkungan: Lokasinya berada di perbukitan sehingga pengunjung bisa menikmati udara sejuk dan pemandangan alam yang indah.
Kendaraan pribadi : Perjalanan dari Kota Manado ke Tondano membutuhkan waktu sekitar 45 hingga 90 menit, tergantung kondisi lalu lintas. Akses jalan cukup baik, dan Anda dapat mengikuti panduan dari aplikasi peta seperti Google Maps dengan tujuan "Makam Pahlawan Kyai Mojo" atau "Makam Kyai Mojo" di Kelurahan Wulauan, Tondano Utara. Jika sudah berada di Tondano, dari pusat kota Anda hanya perlu berkendara sekitar 15 menit lagi untuk sampai ke lokasi makam yang berada di perbukitan.
Angkutan umum : Dari Manado ke Tondano: Naiklah angkutan umum dengan rute Manado-Tondano dari Terminal Karombasan, Manado. Dari Terminal Tondano ke Makam: Setelah tiba di Terminal Tondano, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan:
Ojek: Ini adalah pilihan yang paling fleksibel untuk langsung menuju makam.
Bendi: Kendaraan tradisional Minahasa ini juga bisa menjadi opsi yang unik, dan biasanya tersedia di sekitar terminal.
- Halte dan terminal angkutan umum terbesar biasanya berada di pusat Kota Minahasa atau daerah-daerah sekitar yang lebih padat.
- Signage petunjuk arah untuk Kyai Mojo's Tomb tersedia dalam bentuk papan petunjuk di jalan utama dan beberapa persimpangan, tetapi fasilitas signage di dalam kawasan makam terbatas.
Situs cagar budaya nasional: Makam Kyai Mojo ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 267/M/2016.
Informasi sejarah: Penjelasan digital tersedia mengenai sejarah Kyai Mojo, pengikutnya, dan keterlibatannya dalam Perang Diponegoro.
Pengelolaan: Situs ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Utara.
Akses informasi: Anda dapat menemukan informasi lengkap dan terkini tentang makam Kyai Mojo melalui platform digital seperti Wikipedia, YouTube, dan situs berita.
Danau Tondano: Salah satu danau terbesar di Sulawesi Utara, lokasinya cukup dekat dan menawarkan pemandangan air dan pegunungan yang menawan
Gunung Lokon & Gunung Mahawu: Pemandangan gunung berapi yang ikonik di wilayah Tomohon yang tidak jauh dari Minahasa. Beberapa spot, seperti Bukit Doa Mahawu atau Cartenz Hills, menawarkan pemandangan alam yang sangat memukau
Danau Linow: Danau vulkanik yang terkenal dengan airnya yang bisa berubah warna dan aroma belerang yang khas, menjadi daya tarik alam yang unik di dekat Tomohon
Wisata Ziarah dan Sejarah: Situs Cagar Budaya tingkat Nasional. Beliau adalah penasihat spiritual dan panglima Pangeran Diponegoro yang diasingkan Belanda ke Tondano pada tahun 1830
Kerukunan Antar Agama: Kampung Jaton terkenal dengan kerukunan umat beragama yang erat, hidup berdampingan di tengah mayoritas Kristen di Minahasa. Lintas agama bahkan saling mendukung perayaan hari besar keagamaan
Bangunan Makam dan Pagar Pembatas
Makam Kyai Mojo dibangun dengan kemegahan sederhana berupa struktur batu dan marmer yang kokoh, lengkap dengan atap dan ukiran tradisional yang mempertahankan nuansa sakral serta estetika budaya lokal. Pagar pembatas yang mengelilingi makam dirawat agar memberi kesan terawat dan aman.
Taman dan Area Peziarahan
Terdapat taman kecil yang tertata rapi di sekitar makam sebagai area berkumpul dan beristirahat pengunjung, lengkap dengan jalur pejalan kaki dan bangku taman.
Gapura dan Gerbang Masuk
Gapura masuk yang khas dengan ornamen tradisional sebagai pintu gerbang utama yang memperkuat identitas budaya Minahasa dan menandai batas kawasan suci makam.
Ba'do Katupat: Event tahunan terbesar di Kampung Jawa Tondano yang sangat terikat dengan Makam Kyai Mojo
Festival Seni dan Budaya Jaton: Tidak memiliki jadwal yang selalu sama setiap tahun, namun sering diadakan dalam rangka memperingati hari besar agama (misalnya Maulid Nabi) atau untuk melestarikan budaya Jaton
Tradisi Pungguan (Ziarah Menjelang Ramadan): Merupakan tradisi ziarah kubur untuk membersihkan makam leluhur dan menaburkan kembang. Acara ini diakhiri dengan makan bersama di sekitar makam, yang mencerminkan perpaduan tradisi Jawa dan Minahasa