Fort Duurstede (Central Maluku Regency, Maluku)

CAGAR_BUDAYA · Provinsi Maluku
Akses Publik Tersulit (K1=1): Memerlukan Pesawat → Mobil → Kapal Laut → Angkutan Lokal di Saparua. Parkir di Pulau Saparua memadai.
Negeri Haria

Negeri Kulur
- Hotel Perdana - radius 0,2 km
- MahuLodge Dive Operator - radius 7,9 km (maks)
Rumah Makan Dulang Raja - radius 280 m
Depot Aci-Polly - radius 400 m
RM. Mama Bilang Singgah Dolo - radius 450 m
RM. Idola Saparua - radius 550 m
DEPOT RAJA BAU - radius 1,1 km
Sate Cahaya- radius 1,0 km
Musholla
Terdapat musholla sederhana di area benteng yang dapat digunakan pengunjung untuk shalat, terutama bagi wisatawan muslim yang datang berkunjung.

Toilet Umum
Fasilitas toilet umum tersedia dan cukup terawat untuk memenuhi kebutuhan pengunjung selama berada di lokasi benteng.

Area Parkir
Area parkir yang luas dan aman disediakan di dekat pintu masuk benteng, mampu menampung kendaraan pribadi dan bus wisata.
Pemandu Lokal : Pemandu lokal atau petugas benteng yang dapat memberikan penjelasan mendalam tentang sejarah Benteng Duurstede, perannya dalam Perang Pattimura, dan peninggalan di dalamnya

Papan Informasi : papan informasi atau narasi sejarah yang dipasang di area benteng untuk memberikan konteks sejarah bagi pengunjung.
Kendaraan pribadi (Mobil/Motor): Akses menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau motor) hanya memungkinkan hingga Pelabuhan Tulehu di Pulau Ambon. Kendaraan perlu diparkir di area pelabuhan atau lokasi penitipan terdekat sebelum melanjutkan perjalanan laut.

Angkutan umum jarak jauh (Pesawat/Kapal Penyeberangan): Perjalanan utama dimulai dengan pesawat terbang menuju Bandar Udara Internasional Pattimura (AMQ) di Ambon. Setelah dari bandara, wisatawan harus melanjutkan perjalanan darat ke Pelabuhan Tulehu.

Angkutan lokal (Dari Pelabuhan Saparua ke Benteng): Dari Pelabuhan Saparua, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Benteng Duurstede (yang terletak di Kota Saparua) menggunakan angkutan lokal seperti ojek, mobil sewaan/taksi lokal, atau angkot (jika tersedia rute yang melintasi kawasan benteng).
Signage: Papan petunjuk arah menuju Benteng Duurstede (terutama dari Pelabuhan Saparua) umumnya tersedia, meskipun mungkin tidak sebanyak di kawasan wisata yang lebih padat. Petunjuk arah utama biasanya mengacu pada jalan menuju pusat Kota Saparua, di mana benteng tersebut berada.
Media Sosial: Informasi terkini mengenai Benteng Duurstede (seperti kegiatan tahunan Hari Pattimura atau kondisi terbaru pasca-revitalisasi) umumnya diunggah melalui akun media sosial resmi Dinas Pariwisata Provinsi Maluku atau akun-akun komunitas sejarah lokal.

Navigasi Digital: Benteng Duurstede terdaftar dan mudah ditemukan di Google Maps (cari "Benteng Duurstede, Saparua"), memungkinkan pengunjung domestik maupun mancanegara untuk menavigasi rute dari Ambon ke Pulau Saparua dan menuju lokasi benteng.
Taman Wisata Pantai Batu Pintu Haria :
Pantai Batu Pintu terkenal dengan formasi batu karang besarnya yang menyerupai pintu gerbang, di mana ombak laut masuk dan keluar.
Upacara Cuci Negeri: Ritual adat ini dilakukan oleh masyarakat di Pulau Saparua untuk membersihkan diri secara spiritual dan menjaga keseimbangan alam.

Festival Seni dan Budaya Pemuda: Acara ini pernah diadakan di Saparua sebagai bagian dari perayaan hari-hari besar, menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya lokal.

Tari Cakalele: Tarian perang tradisional Maluku ini sering dipentaskan untuk menyambut tamu atau dalam perayaan adat. Tarian ini melambangkan semangat juang dan patriotisme. Tari Cakalele Saparua secara khusus menceritakan perjuangan Kapitan Pattimura.

Tarian khas Maluku lainnya: Selain Cakalele, Anda juga mungkin bisa menyaksikan tarian tradisional Maluku lainnya, seperti Tari Katreji, Tari Tifa Lenso, atau Tari Saur Reka-reka, terutama jika ada festival budaya.
Restorasi dan Konservasi
Bagian benteng telah dipugar sehingga pengunjung dapat melihat struktur aslinya, termasuk ruang-ruang bawah tanah, barrack tentara, dan area pelataran benteng yang luas.

Museum Mini dan Pameran Sejarah
Sebagian area benteng dirancang sebagai pusat interpretasi dengan display artefak, dokumen kuno, dan foto-foto sejarah benteng serta aktivitas VOC di Maluku.
Festival Pattimura: Perayaan tahunan ini memperingati tanggal 15 Mei, ketika Kapitan Pattimura dan pasukannya berhasil merebut Benteng Duurstede dari Belanda.

Prosesi Obor Pattimura: Sebuah obor diarak secara estafet, dibawa lari dari satu desa ke desa lainnya, yang melambangkan semangat perjuangan para pahlawan.