Leang-Leang Archaeological Park (Maros Regency, South Sulawesi)

CAGAR_BUDAYA · Provinsi Sulawesi Selatan
Akses Fisik dan Publik Sempurna: Di tepi Jalan Arteri Malang–Surabaya, dekat Stasiun Singosari. Namun digitalisasi sangat rendah.
Desa Wisata Leang-Leang
1.000 wisatawan / hari (2025)
Nasrul House - radius 12,9 km (maks)
Penginapan 88 Maros - radius 18,8 km (maks)
Warung Bakso Jawa Timur - Radius 0,5 km
Warung Malang - Radius 1,8
Warung Mas Ono - radius 5,9 km
Wisata Kuliner. Kampoeng Bosowa - radius 6,1 km
Warung Kondro Irma - radius 7 km (maks)
Loket Tiket Masuk
adanya tiket untuk masuk ke Arkeologi Leang Leang

Area Parkir
memiliki aera parkir yang cukup

Toilet/Kamar Mandi Umum
tersedia fasilitas toilet yang cukup bersih

Warung atau Tempat Makan Sederhana di sekitar area masuk
adanya warung untuk wisatan yang ingin membeli
Rumah Adat (Baruga): Berfungsi sebagai ruang pertemuan dan tempat beristirahat bagi pengunjung

Shelter: Tempat berteduh

Toilet/Kamar Mandi Umum: Fasilitas sanitasi untuk pengunjung

Jalur Tracking: Jalur khusus untuk berjalan kaki menikmati kawasan Leang-Leang

Papan Interpretasi: Menyediakan informasi mengenai situs prasejarah Leang-Leang

Loket Penjagaan: Tempat pembelian tiket masuk

Masjid: Memudahkan pengunjung untuk beribadah

Warung Minuman: Menyediakan minuman

Tempat Parkir Luas: Area parkir yang memadai untuk bus wisata dan kendaraan pribadi

Tempat Sampah: Tersedia di sepanjang jalan
Kendaraan Pribadi atau Sewa Mobil
Perjalanan dari Kota Makassar ke Leang Leang memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam, tergantung kondisi lalu lintas.

Transportasi Umum
- Angkutan Kota (Angkot) atau Pete-pete: naik angkot/pete-pete dari Makassar menuju Terminal Maros.
- Ojek/Taksi Online: Dari persimpangan jalan utama (seperti yang disebutkan di salah satu pengalaman wisatawan), jarak masuk ke area taman masih sekitar 8 km.
Signage: Terdapat papan petunjuk arah di jalur utama Maros menuju Bantimurung dan di sepanjang rute masuk menuju Taman Arkeologi Leang Leang untuk memandu pengunjung.
Website Resmi:
https://leangleangdesa.maroskab.go.id/
berfungsi sebagai portal informasi yang memuat profil kelurahan, informasi administratif, dan portal destinasi wisata Leang-Leang untuk promosi.

Navigasi Digital: ersedia di platform seperti Google Maps dengan penunjuk arah yang akurat, memudahkan pengunjung menentukan rute terbaik, terutama bagi yang menggunakan kendaraan pribadi atau sewa.
Gugusan Pegunungan Karst: Leang Leang merupakan bagian dari Kawasan Karst Maros-Pangkep, yang dikenal dengan bentang alam berupa gugusan bukit kapur atau sering disebut Menara Karst yang menjulang tinggi secara dramatis

Lanskap Alam Hijau:
Suasana Asri: Kawasan ini menawarkan suasana yang teduh dan asri dengan nuansa hutan karst yang masih alami

Habitat Kupu-kupu: Meskipun Taman Nasional Bantimurung yang dijuluki "The Kingdom of Butterfly" lebih terkenal, Leang Leang juga memungkinkan pengunjung untuk melihat sebagian kupu-kupu terbang bebas

Interaksi Purba: Lukisan purba di gua-gua tersebut menunjukkan bagaimana manusia prasejarah berinteraksi dengan keanekaragaman hayati di lingkungan alam ini
Budaya Prasejarah: jejak peradaban manusia purba yang dikenal sebagai Kebudayaan Toala (sekitar 8.000 hingga 3.000 SM)

Artefak dan Benda Purbakala: Pengunjung dapat melihat temuan arkeologi lain seperti sisa-sisa alat batu, cangkang kerang, dan tulang yang digunakan manusia purba

Rumah Adat dan Baruga: Tersedia fasilitas seperti Rumah Adat dan Baruga (tempat pertemuan/istirahat) dengan arsitektur tradisional Bugis-Makassar, yang dapat menjadi tempat interaksi dengan budaya lokal.

Potensi Tradisi Lokal: Pada waktu-waktu tertentu, kawasan Desa Leang-Leang memiliki potensi untuk menampilkan atraksi adat budaya Bugis seperti tari-tarian dan tradisi sosial-budaya setempat
Pembuatan perkakas purba: Pengunjung dapat melihat demonstrasi dan eksperimen cara membuat perkakas batu, seperti mata panah dan alat untuk berburu serta mengolah makanan

Eksperimen Cap Tangan: Pengunjung juga dapat menyaksikan atau ikut dalam eksperimen untuk membuat cap tangan sebagai bentuk ekspresi seni purba
Festival Budaya Gau Maraja Leang-Leang:
festival kebudayaan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Maros, seringkali dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Maros pada bulan Juli