Akses Publik Paling Terbatas (K1=1): Jauh dari pusat kota/terminal utama; wajib sewa kendaraan/ojek lokal dari kecamatan terdekat.
Desa Wisata Leang-Leang
Backpacker Space - Radius 15,4 km (maks)
Penginapan 88 Maros - Radius 16,2 km (maks)
RedDoorz Graha Cemerlang Maros - Radius 18,5 km (maks)
WARUNG PANGKEP - Radius 2,1 km
Nasi Kuning Assipa Bantimurung - Radius 2,3 km
WARUNG MAMA AYU - Radius 2,6 km
D'pojok - Radius 2,6
Nasu Palekko Tho Pinrang - Radius 4,7 km
RM. Sederhana - Radius 5,5 km
RM. BARUGA COTO - Legenda Bumbu Nusantara, Maros - Radius 6,5
R.M Sinar Alam Soppeng - Radius 6,7 km
Kedai Al zafran- Radius 6,8 km
UD. Sumber Jagung - Radius 7,7 km ( maks)
Toilet: Fasilitas toilet tersedia di kawasan Taman Prasejarah Leang-Leang, meskipun ada catatan bahwa pemeliharaannya kurang maksimal di beberapa waktu
Tempat Parkir: Karena tempat ini menjadi destinasi wisata, pasti tersedia tempat parkir untuk pengunjung, terutama bagi yang membawa kendaraan pribadi (karena disebutkan juga sulitnya transportasi umum menuju kawasan ini)
Musholla: Informasi spesifik tentang musholla di dalam area gua atau Leang Timpuseng tidak ditemukan, tetapi umumnya destinasi wisata yang luas memiliki fasilitas musholla di area kantor/pintu masuk utama.
Pengawasan Petugas: Meskipun tidak disebut secara eksplisit memiliki pemandu wisata khusus, situs cagar budaya biasanya diawasi oleh Juru Pelihara yang dapat memberikan informasi dasar tentang sejarah dan lukisan gua kepada pengunjung, serta memastikan kelestarian situs
Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya: Situs ini dikelola di bawah naungan Museum dan Cagar Budaya, yang menjamin adanya upaya pelestarian dan penyediaan informasi yang akurat
Pagar Pengaman: Leang Timpuseng dilindungi dengan pagar berfondasi beton setinggi sekitar 130 cm untuk menjaga kelestarian situs dari gangguan luar
Kendaraan Pribadi: dapat menggunakan mobil atau motor dari Kota Makassar atau Maros. Kendaraan wajib diparkir di Area Parkir Utama Taman Prasejarah Leang-Leang atau di dekat jalan poros. Dari area parkir, perjalanan menuju Leang Timpuseng dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 400 meter melalui jalur setapak di area persawahan.
Transportasi Umum: dapat digunakan dari Pasar Maros menuju arah Bantimurung, namun ketersediaan dan rute langsung ke gerbang Leang-Leang terbatas. Setelah mencapai titik terdekat di Jalan Poros Bantimurung-Leang-Leang, pengunjung harus melanjutkan dengan ojek lokal atau berjalan kaki (400 meter) menuju lokasi gua
Signage:
Di sekitar jalan utama menuju situs Leang Timpuseng terdapat papan petunjuk jalan yang menandai lokasi situs secara jelas. Namun, di area dalam situs cagar budaya fasilitas signage untuk pengunjung masih terbatas, sehingga pemandu wisata lokal sangat membantu.
Website Resmi
https://indonesia.travel/id-id/explore-indonesia/sulawesi/south-sulawesi/situs-leang-timpuseng/
Media Digital : Tur virtual 360 derajat untuk Leang Timpuseng tersedia di platform edukasi dan dokumentasi arkeologi
Navigasi Digital: Situs Leang Timpuseng tersedia di Google Maps dengan nama "Leang Timpuseng" atau "Situs Leang Timpuseng"
Pegunungan Karst: Leang Timpuseng terletak di dalam kawasan Bentang Alam Karst Maros-Pangkep. Ini adalah salah satu kawasan karst terbesar di dunia, yang dicirikan oleh bukit-bukit batu kapur yang curam dan menjulang tinggi. Pemandangan tebing-tebing karst ini menjadi latar belakang yang dramatis dan indah
Gua-Gua Batu Kapur: Selain Leang Timpuseng, kawasan ini memiliki ratusan gua prasejarah lainnya. Gua-gua tersebut terbentuk dari proses geologi selama ribuan tahun dan menjadi bukti keunikan kawasan ini
Taman Nasional: Situs ini berada di dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Kawasan Taman Nasional ini terkenal dengan keanekaragaman hayati dan satwa unik, termasuk air terjun dan keberadaan spesies kupu-kupu langka
Keanekaragaman Hayati: Meskipun fokus Leang Timpuseng adalah lukisan gua, wisatawan dapat mengapresiasi keindahan alam tropis yang mendukung ekosistem karst ini, termasuk flora dan fauna endemik
Cap Tangan Prasejarah: Atraksi utama di Leang Timpuseng adalah penemuan lukisan cap tangan negatif yang diperkirakan berusia sekitar 39.900 tahun. Temuan ini menjadikan Leang Timpuseng sebagai salah satu situs yang menyimpan lukisan gua tertua di dunia, setara dengan lukisan tertua yang ditemukan di Eropa, dan mengubah pandangan dunia tentang asal-usul seni prasejarah
Media Pembelajaran: Kunjungan ke Leang Timpuseng menawarkan pengalaman edukasi langsung untuk mempelajari perkembangan seni, kepercayaan, dan pola hunian manusia purba pada masa prasejarah
Jejak Manusia Purba: Dinding gua Leang Timpuseng dipenuhi dengan lukisan cadas yang merupakan bukti peradaban manusia purba di Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan sebutan Budaya Toala
Cap tangan prasejarah: Di dalam gua, terdapat lukisan cap tangan yang diperkirakan berusia minimal 39.900 tahun, menjadikannya salah satu yang tertua di dunia
Gambar babi rusa: Selain cap tangan, ada juga lukisan figuratif berupa babi rusa yang usianya diperkirakan minimal 35.400 tahun
Jejak peradaban: Lukisan-lukisan ini memberi petunjuk penting mengenai kehidupan, kepercayaan, dan perkembangan seni cadas dari manusia purba yang pernah mendiami kawasan Leang Timpusne
Festival Budaya Gau Maraja Leang-Leang:
festival kebudayaan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Maros, seringkali dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Maros pada bulan Juli