Parkir luas, akses umum terbatas, digitalisasi minim.
- Penginapan dalam kompleks/sekitar Pesantren Tebuireng (Wisma/guesthouse internal) - radius 200–500 m
- D’Ariska Rooms Homestay - radius 7 km
- Cempaka Mas Hotel Jombang - radius 7–8 km
Warung Makan KH Wahid Hasyim: radius 0,2 km
Warung Nasi Pecel Sugihwaras: radius 0,7 km
Resto Keluarga Semedo: radius 2,3 km
Resto Sari Laut Jombang: radius 2,8 km
Rumah Makan Gus Dur: radius 3,1 km
Warung Makan Makan Djiwa: radius 4,1 km
RM Pondok Jombang: radius 4,6 km
Restoran Cirasa: radius 6,2 km
Warung Makan Ringin Contong: radius 6,8 km
Restoran Hotel Bahari Inn: radius 7 km
Area Parkir
- Tersedia area parkir di sisi barat museum yang juga melayani peziarah kawasan Tebuireng
- Kapasitas area parkir memadai untuk kendaraan rombongan karena berada dalam kawasan wisata religi yang luas
- Akses parkir sering diarahkan melalui kantong parkir kompleks Makam Gus Dur/KMGD sebelum menuju bangunan museum.
Toilet
- Tersedia toilet di area museum
Mushola
- Mushola tersedia di dalam kompleks sebagai fasilitas ibadah pengunjung bersama fasilitas ruang pertemuan dan kantin.
- Pemandu tur untuk rombongan, sekolah, komunitas, dan pengunjung umum dengan reservasi awal
- Program edukasi tematik seperti workshop pelatihan sejarah Islam, resolusi jihad, dan event Bulan Gus Dur yang bisa diikuti secara periodik
- Bioskop mini/ruang audio visual untuk pemutaran dokumenter sejarah dan materi pembelajaran interaktif
- Perpustakaan tematik berisi koleksi buku sejarah Islam dan Nusantara, tersedia untuk pengunjung dan kegiatan riset
- Ruang Gus Dur dan Ruang Toleransi sebagai area pameran khusus yang menampilkan perjalanan pluralisme dan tokoh-tokoh Islam Indonesia
- Dinding harapan, spot khusus untuk partisipasi pengunjung dengan menulis pesan atau harapan terkait toleransi dan keberagaman
- Sewa ruang untuk seminar, diskusi publik, atau event komunitas dengan mekanisme konfirmasi ke pengelola museum
- Layanan pemanduan inklusif dan program lintas agama terbuka bagi sekolah non-Muslim, komunitas multiagama, serta kunjungan internasional yang ingin eksplorasi nilai toleransi
- Kendaraan pribadi: Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi dan parkir di area sekitar museum yang terletak di Kabupaten Jombang, dalam kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Akses jalan beraspal baik dan mendukung kendaraan pribadi.
- Angkutan umum: Dari pusat kota Jombang atau kota sekitar, pengunjung dapat menggunakan angkutan umum menuju kompleks Tebuireng, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek lokal atau jalan kaki ke museum. Akses ini relatif mudah dan banyak pilihan transportasi lokal yang tersedia.
- Jalan akses utama: Letak museum berada di kawasan pondok pesantren yang mudah dijangkau melalui jalan utama Kabupaten Jombang dengan kondisi jalan beraspal memadai.
- Fasilitas pendukung: Museum menyediakan fasilitas edukasi lengkap dengan koleksi sejarah Islam Nusantara, ruang pamer yang nyaman, dan staf yang ramah serta informatif. Waktu operasional museum biasanya dari Selasa hingga Minggu pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
- Halte dan terminal: Akses cukup mudah melalui angkutan lokal dari pusat kota Jombang. Area parkir tersedia di sekitar kompleks pesantren untuk kendaraan pribadi atau rombongan ziarah.
- Signage: Tersedia papan petunjuk arah di kawasan pesantren dan dalam area museum yang membantu pengunjung menemukan lokasi serta memahami koleksi terkait sejarah Islam di Indonesia
- Media Sosial:
Akun resmi Instagram @museum.islam.indonesia secara aktif menyebarluaskan informasi terkait protokol kunjungan, program edukasi, event, dan aksesibilitas bagi pengunjung.
- Navigasi Digital:
Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari terdaftar di Google Maps dan aplikasi peta digital utama, sehingga pengunjung dapat dengan mudah merencanakan rute dan moda transportasi ke lokasi di Jombang, Jawa Timur.
- Reservasi Online:
Pengelola menyediakan sistem reservasi online melalui website dan media sosial untuk mengatur kunjungan rombongan dan individu, membantu dalam manajemen kapasitas dan menjaga kenyamanan pengunjung.
Taman dan area terbuka di sekitar museum memberikan ruang interaksi alami dan ketenangan bagi pengunjung.
- Pameran koleksi artefak sejarah Islam di Indonesia seperti jubah Mbah Hasyim, naskah kuno, dan benda pusaka yang merepresentasikan perjalanan Islam di Nusantara.
- Ruang khusus yang menampilkan tokoh-tokoh Islam penting seperti KH Hasyim Asy'ari dan Presiden ke-4 RI Gus Dur, termasuk memorabilia dan dokumen mereka.
- Koleksi yang mengangkat budaya Islam Nusantara dan peran pesantren dalam sejarah dan pendidikan Islam di Indonesia.
- Pameran seni kaligrafi dan karya seni islami yang memperlihatkan estetika dan nilai-nilai spiritual Islam.
- Bangunan museum yang berbentuk piramida dengan desain interior yang menyatu antara fungsi edukasi dan estetika Islami.
- Ruang pameran interaktif dengan multimedia yang memudahkan pengunjung memahami sejarah Islam di Indonesia.
- Replika berbagai bangunan bersejarah termasuk Masjid Mantingan serta diorama yang menggambarkan sejarah dan perjuangan tokoh Islam.
- Bioskop dalam museum untuk menayangkan film edukasi dan dokumenter terkait Islam di Indonesia.
- Festival kaligrafi dan pameran seni Islam secara rutin digelar untuk memperingati momen penting dan mendorong pengembangan seni dan budaya Islam.
- Acara peringatan hari besar Islam dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan bersama komunitas dan pesantren sekitar.